Di putuskan pacar itu rasanya semuanya kosong, tiba- tiba saja tawa lenyap, yang ingin dilakukan hanya menangis ditumpukan bantal dengan berlembar- lembar tissu dan menyesali kesalahan, ketidakmampuan dan kenapa kita terlalu menyayanginya.Bener- bener sepi, kehilangan itu selalu menyakitkan yaaa??
Meski baru setahun pacaran, sejak awal sih pengennya serius, rencana sama2 kerja disuatu daerah karna pengen punya rumah bareng - bareng di daerah situ. Sama keluarganya udah deket, kita selalu terbuka satu sama lain dan 2 hari yang lalu dia pun bilang " kayak nya kita udah gak cocok lagi deh, banyak hal yang kita gak klik, tadinya aku mau mempertahankan ini, tapi jujur rasa sayang ku sudah berkurang. Aku tau melupakan perasaan itu gak mudah" , Well oke
Eeeeeh itu serius??
Bener ya kita berpisah?? flash back kebersamaan kami selalu buat aku nagis gak berhenti- berhenti. sampe migrain deh. terlalu banyak hal yang sayang untuk di lepaskan gitu aja. Kebaikan dia, segala bantuan dan perhatian dia, perjuangan dia bersama ku saat - saat tersulit yang ku hadapi, mmh dia selalu memerankan diri sebagai pacar yang baik dan betanggungjawab dalam segala hal. dia berhasil dengan peran itu, aku juga berharap dia menjadi pemimpinku kelak, yang akan membina kami ke Surga dalam sebuah jalinan rumah tangga yang di ridhoi Allah. Tapi kalau semua itu hanya peran pura- pura yang akhirnya membuat dia tidak bahagia? adilkah aku tetap bersikeras kami harus bersama? dia berhak mencari kebahagiaanya sendiri, meski karna hal itu dia akan melukaiku.
Aku percaya aku cukup kuat dan cukup menyakitkan mengalami ini, mmmh mungkin ini jalan Ilahi.
Menentukan tujuan hidup lagi saat semua kejelasan tujuan hidup yang lama sudah terenggut benar- benar menyiksa. Harus mulai dari mana? bagaimana?
Kemarin aku berangkat ke kantor dengan mata sembab dan menangis tanpa henti saat BBM an dengan temanku tentang hal ini. Untungnya masih suasana libur lebaran, jadi hanya segelintir orang yang terus bertanya dan membuat isak ku lebih kencang, alasan nya " sedih liburan udah abis :p " hahaha, gak reasonable.
Ya sudahlah, hilang ya hilang, perasaan seseorang itu tak kan bisa dipaksa, mungkin aku belum bisa menjadi yang seperti dia mau, mungkin dia terlalu jauh ber expectasi tentangku. Hidup bersama itu pilihan yang serius, mungkin aku belum pantas baginya. Aku pasti akan memantaskan diri ku mski bukan untuk nya, tapi untuk calon suami yang akan Allah pilihkan untukku.
Aku hanya perlu menjalani ini semua bukan? sesekali mengingatnya gak papa, aku berharap aku bisa lebih realistis dan Move On. Sakit nya bukan main, tapi aku masih punya nyawa, aku masih punya paru- paru normal yang dengan otomatisnya menghirup udara dan bernafas. Aku hanya berserah kepada Allah, kalau pun aku harus mati semoga bisa mati dalam keadaan Khusnul Khotimah, semoga taubat dari dosa- dosa ku selama ini di ampuni oleh Allah SWT (Amin Ya Robal 'Alamin Ya Rob).
" Ya Allah, ku cukupkan hidupku saat ini, hanya aku dan Engkau "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar