Laporan Keuangan yang dibandingkan
1. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Pengertian Analisis Dalam Laporan Keuangan
Menurut Finnerty (1989:4), analisis laporan keuangan dapat didefinisikan sebagai berikut :
“Financial analysis is the process of collecting and refining financial data and preventing the refined financial information in summary format suitable for effective decision making.”
Sedangkan Bowlin (1990:4) mengatakan: “financial analysist provides a metodh for assessing financial strenghts and weakness of the firm using information found in its financial statements.”
Dengan pengertian tersebut dapat kita lihat bahwa analisa laporan keuangan merupakan suatu proses untuk menganalisis keadaan keuangan suatu perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangannya sehingga kita dapat menilai keunggulan atau kelemahan kondisi keuangannya dan berdasarkan hasil analisis tersebut akan dapat diambil suatu keputusan keuangan yang efektif.
Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Tujuan dari analisis laporan keuangan adalah untuk melihat hubungan dari berbagai pos-pos di dalam suatu laporan keuangan yang merupakan dasar untuk dapat menginterpretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan sesuai dengan kebutuhan para pemakai laporan keuangan.
Kebutuhan menganalisis laporan keuangan berbeda-beda seperti diungkapkan oleh Van Horne (1998:691) “the type of analysis varies according to the spesifik interests of the party involved”. Misalnya, trade creditor akan sangat berkepentingan untuk mengetahui apakah perusahaan dinilai cukup dipercaya untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang tercermin dalam tingkat llikuiditasnya yang dapat dianalisis melalui laporan keuangannya. Pemegang obligasi, dilain pihak akan berkepentingan terhadap kewajiban jangka panjangnya dan sebagainya.
- Rasio Sebagai Alat Analisis
Dalam mengadakan interpretasi dan analisa laporan keuangan suatu perusahaan, seorang analisis keuangan memerlukan adanya ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa keuangan adalah “rasio”. Mengenai hal ini Van Horne dalam buku Finacial Management and Policy (1998:691) mengatakan: ” to evaluate the financial condition and performance of a company, the financial analyst needs certain yardsticks. The yardstick frequently used is ratio, or index, relating two pieces of financial data to each other “.
Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Rasio keuangan yang ada saat ini sangat banyak macamnya karena rasio dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisa.
Demikian pula pengelompokan rasio juga bermacam-macam. Apabila dilihat dari tujuan penganalisis menurut J Fred Weston, terjemahan Jaka Wasana (1991:225), angka-angka rasio tersebut dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Rasio likuiditas, yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya bila jatuh tempo, misalnya current ratio.
2. Rasio leverage, yang mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai oleh utang, misalnya , debt ratio, debt/equity, time interest earned.
3. Rasio Aktivitas, yang mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumberdayanya, misalnya working capital turn over
4. Rasio Profitabilitas, yang mengukur efektivitas manajemen yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan investasi perusahaan, misalnya net profit margin, return on asset, gross profit margin, return on common equity dan sebagainya.
5. Rasio pertumbuhan, yang mengukur kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya di dalam pertumbuhan ekonomi dan industri.
6. Rasio Penilaian, yang mengukur kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai pasar yang melampaui pengeluaran biaya investasi, misalnya price to earning, market to book ratio.
Manfaat analisis rasio keuangan
Mengadakan interpretasi atau analisa terhadap laporan keuangan suatu perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisa untuk dapat mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Arthur J. Keown, terjemahan Chaerul D (1999:91) mengatakan:
“rasio keuangan membantu kita mengindentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan dan dapat memberikan cara-cara untuk membuat perbandingan dari data keuangan perusahaan menjadi lebih berarti”.
Keterbatasan analisis rasio keuangan
1. Kadang sulit untuk mengidentifikasi kategori industri dengan perusahaan berada jika perusahaan beroperasi dengan beberapa bidang usaha
2. Angka rata-rata industri yang diterbitkan hanya merupakan perkiraan saja dan hanya memberikan panduan umum karena bukan merupakan hasil penelitian ilmiah dari seluruh perusahaan dalam industri maupun sampel yang cocok dari beberapa perusahaan dalam industri
3. Perbedaaan akuntansi tiap-tiap perusahaan dapat menghasilkan perbedaan rasio yang dihitung
4. Rasio keuangan dapat menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah
5. Rata-rata industri mungkin tidak memberikan target rasio atau norma yang diinginklan
6. Banyak perusahaan mengalami situasi musim dalam kegiatan operasinya
METODE
Analisa keuangan seringkali menggunakan rasio keuangan dari tingkat solvabilitas , profitabilitas, pertumbuhan usaha.
* Kinerja masa lalu untuk suatu masa tertentu misalnya selama 5 tahun
* Kinerja mendatang: menggunakan figur kinerja masa lalu dan teknik matematika serta statistik, termasuk nilai sekarang dan nilai mendatang. Metode perhitungan ini adalah merupakan penyebab dari kesalahan analisa keuangan dimana statistik masa lalu dapat menyebabkan rendahnya prediksi masa mendatang.
* Perbandingan kinerja yaitu membandingkan kinerja antara beberapa perusahaan dalam industri sejenis.
1. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Pengertian Analisis Dalam Laporan Keuangan
Menurut Finnerty (1989:4), analisis laporan keuangan dapat didefinisikan sebagai berikut :
“Financial analysis is the process of collecting and refining financial data and preventing the refined financial information in summary format suitable for effective decision making.”
Sedangkan Bowlin (1990:4) mengatakan: “financial analysist provides a metodh for assessing financial strenghts and weakness of the firm using information found in its financial statements.”
Dengan pengertian tersebut dapat kita lihat bahwa analisa laporan keuangan merupakan suatu proses untuk menganalisis keadaan keuangan suatu perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangannya sehingga kita dapat menilai keunggulan atau kelemahan kondisi keuangannya dan berdasarkan hasil analisis tersebut akan dapat diambil suatu keputusan keuangan yang efektif.
Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Tujuan dari analisis laporan keuangan adalah untuk melihat hubungan dari berbagai pos-pos di dalam suatu laporan keuangan yang merupakan dasar untuk dapat menginterpretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan sesuai dengan kebutuhan para pemakai laporan keuangan.
Kebutuhan menganalisis laporan keuangan berbeda-beda seperti diungkapkan oleh Van Horne (1998:691) “the type of analysis varies according to the spesifik interests of the party involved”. Misalnya, trade creditor akan sangat berkepentingan untuk mengetahui apakah perusahaan dinilai cukup dipercaya untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang tercermin dalam tingkat llikuiditasnya yang dapat dianalisis melalui laporan keuangannya. Pemegang obligasi, dilain pihak akan berkepentingan terhadap kewajiban jangka panjangnya dan sebagainya.
- Rasio Sebagai Alat Analisis
Dalam mengadakan interpretasi dan analisa laporan keuangan suatu perusahaan, seorang analisis keuangan memerlukan adanya ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa keuangan adalah “rasio”. Mengenai hal ini Van Horne dalam buku Finacial Management and Policy (1998:691) mengatakan: ” to evaluate the financial condition and performance of a company, the financial analyst needs certain yardsticks. The yardstick frequently used is ratio, or index, relating two pieces of financial data to each other “.
Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Rasio keuangan yang ada saat ini sangat banyak macamnya karena rasio dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisa.
Demikian pula pengelompokan rasio juga bermacam-macam. Apabila dilihat dari tujuan penganalisis menurut J Fred Weston, terjemahan Jaka Wasana (1991:225), angka-angka rasio tersebut dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Rasio likuiditas, yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya bila jatuh tempo, misalnya current ratio.
2. Rasio leverage, yang mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai oleh utang, misalnya , debt ratio, debt/equity, time interest earned.
3. Rasio Aktivitas, yang mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumberdayanya, misalnya working capital turn over
4. Rasio Profitabilitas, yang mengukur efektivitas manajemen yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan investasi perusahaan, misalnya net profit margin, return on asset, gross profit margin, return on common equity dan sebagainya.
5. Rasio pertumbuhan, yang mengukur kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya di dalam pertumbuhan ekonomi dan industri.
6. Rasio Penilaian, yang mengukur kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai pasar yang melampaui pengeluaran biaya investasi, misalnya price to earning, market to book ratio.
Manfaat analisis rasio keuangan
Mengadakan interpretasi atau analisa terhadap laporan keuangan suatu perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisa untuk dapat mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Arthur J. Keown, terjemahan Chaerul D (1999:91) mengatakan:
“rasio keuangan membantu kita mengindentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan dan dapat memberikan cara-cara untuk membuat perbandingan dari data keuangan perusahaan menjadi lebih berarti”.
Keterbatasan analisis rasio keuangan
1. Kadang sulit untuk mengidentifikasi kategori industri dengan perusahaan berada jika perusahaan beroperasi dengan beberapa bidang usaha
2. Angka rata-rata industri yang diterbitkan hanya merupakan perkiraan saja dan hanya memberikan panduan umum karena bukan merupakan hasil penelitian ilmiah dari seluruh perusahaan dalam industri maupun sampel yang cocok dari beberapa perusahaan dalam industri
3. Perbedaaan akuntansi tiap-tiap perusahaan dapat menghasilkan perbedaan rasio yang dihitung
4. Rasio keuangan dapat menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah
5. Rata-rata industri mungkin tidak memberikan target rasio atau norma yang diinginklan
6. Banyak perusahaan mengalami situasi musim dalam kegiatan operasinya
METODE
Analisa keuangan seringkali menggunakan rasio keuangan dari tingkat solvabilitas , profitabilitas, pertumbuhan usaha.
* Kinerja masa lalu untuk suatu masa tertentu misalnya selama 5 tahun
* Kinerja mendatang: menggunakan figur kinerja masa lalu dan teknik matematika serta statistik, termasuk nilai sekarang dan nilai mendatang. Metode perhitungan ini adalah merupakan penyebab dari kesalahan analisa keuangan dimana statistik masa lalu dapat menyebabkan rendahnya prediksi masa mendatang.
* Perbandingan kinerja yaitu membandingkan kinerja antara beberapa perusahaan dalam industri sejenis.
2. Metode dan Teknik Analisis
Analisis Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisa dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya.
Dari sudut pandang manajemen, yang penting adalah bahwa laba yang dicapai cukup tinggi, cara kerja cukup efisien, aktiva aman dan terjaga baik, struktur permodalan sehat, dan perusahaan mempunyai rencana yang baik mengenai hari depan baik di bidang keuangan maupun dibidang usaha atau operasi. Untuk keperluan analisa-analisa tersebut, bagi manajemen yang merupakan pihak intern perusahaan, informasi yang lengkap dan terperinci akan tersedia.
Bagi pemegang saham, dalam menilai keberhasilan manajemen dalam memimpin perusahaan, perhatian terutama ditujukan pada kemampuan perusahaan membayar deviden dan bunga yang dihasilkan dari investasi dan pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat dicapai perusahaan pada waktu yang akan datang.
Dari sudut pandang kreditur jangka pendek, seperti bank-bank dan pedagang-pedagang besar, yang penting adalah menilai kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya (likuiditas perusahaan). Sedang bagi kreditur jangka panjang yang penting adalah bagaimana tingkat pendapatan perusahaan sekarang maupun waktu-waktu yang akan datang yaitu prospek ekonomis dari perusahaan yang diberi kredit. Dari tingkat pendapatan perusahaan akan dapat dinilai bagaimana kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan angsuran pinjaman secara teratur.
Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk membantu agar pengambilan keputusan dalam bidang keuangan menjadi lebih cepat, cermat, tepat dan akurat.
Metode dan Teknik Analisa
Ada beberapa macam metode dan teknik analisa laporan keuangan yang dapat dibuat. Metode dan teknik analisa laporan keuangan tersebut antara lain seperti disebutkan di bawah ini:
1. Analisa perbandingan neraca, laporan laba-rugi, dan laporan laba yang ditahan dengan menunjukkan:
1. data absolut (jumlah dalam rupiah);
2. kenaikan dan penurunan dalam jumlah rupiah;
3. kenaikan dan penurunan dalam persen;
4. perbandingan yang dinyatakan dalam ratio;
5. persentase dari total.
2. Analisa perubahan modal kerja
3. Analisa trend dari ratio unsur-unsur neraca dan data operasi yang ada kaitannya.
4. Analisa persentase per komponen dari neraca dan laporan laba-rugi.
5. Analisa ratio yang memperlihatkan hubungan beberapa unsur neraca, laporan laba-rugi, dan kedua laporan keuangan tersebut.
6. Analisa perbandingan dengan ratio industri.
7. Analisa perubahan pendapatan netto atau analisa perubahan laba bruto.
8. Analisa titik impas atau analisa break-even point.
Jenis Analisa
Ada beberapa jenis analisa yang dapat dilakukan, yakni: analisa internal, analisa eksternal, analisa horizontal, dan analisa vertical.
1. Analisa Internal
Yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisa demikian terutama dilakukan oleh manajemen dalam mengukur efisiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kondisi keuangan. Bagi seorang penganalisa intern, selain laporan-laporan keuangan yang diumumkan pada publik, juga tersedia laporan-laporan intern yang biasa tidak diumumkan dan hanya dipakai untuk maksud-maksud intern.
2. Analisa Eksternal
Yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang tidak bisa mendapatkan data yang terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisa demikian dilakukan oleh bank-bank, para kreditur, pemegang saham, calon pemegang saham dan lain-lain seperti dalam hal mengukur tingkat likuiditas dan profitabilitas. Bagi seorang penganalisa ekstern hanya tersedia laporan-laporan keuangan yang lazimnya diumumkan pada publik yaitu neraca dan laporan laba-rugi. Karena terbatasnya data yang bisa didapatkan oleh penganalisa ekstern maka analisa tersebut tentu tidak bisa sedemikian mendalam seperti yang dilakukan oleh seorang penganalisa intern.
3. Analisa Horisontal
Yaitu analisa perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun guna mengetahui kekuatan aatu kelemahan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Analisis ini terdiri dari Comparative statements dan Index Number Series
4. Analisa Vertikal
Yaitu analisa laporan keuangan yang terbatas hanya pada satu periode akuntansi saja. Analisis ini terdiri dari Common Size financial statement dan Ratio Analysis.
Seringkali laporan keuangan disederhanakan untuk mengetahui posisi relatif suatu rekening dalam laporan keuangan. Teknik penyederhanaannya yaitu:
* Teknik Analisis Common Size
Analisis ini merubah angka-angka yang ada dalam neraca dan laporan laba-rugi menjadi persentase berdasarkan dasar tertentu. Untuk angka-angka yang ada di neraca, common base-nya adalah total aktiva. Dengan kata lain, total aktiva dipergunakan sebagai 100%
* Teknik Analisis Indeks
Analisis ini merubah semua angka dalam laporan keuangan pada tahun dasar menjadi 100. Pemilihan tahun dasar adalah tahun yang dipandang sebagai tahun normal, bukan selalu tahun yang paling awal. Demikian analisis ini dilakukan untuk melihat perkembangan dari waktu ke waktu.
Prosedur analisis meliputi tahapan sebagai berikut:
1. Review Data Laporan Keuangan
Merupakan aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap berbagai hal, baik sifat/jenis perusahaan yang melaporkan maupun system akuntansi yang berlaku.
2. Menghitung
Dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis dilakukan perhitungan-perhitungan, baik metode perbandingan, persentase per komponen, analisis rasio keuangan, dan lain-lain.
3. Membandingkan/Mengukur
Langkah berikutnya setelah melakukan perhitungan adalah membandingkan/mengukur. Langkah ini diperlukan guna mengetahui kondisi hasil perhitungan tersebut.
4. Menginterpretasi
Interpretasi merupakan inti dari proses analisa sebagai perpaduan antara hasil pembandingan/pengukuran dengan kaidah teoritik yang berlaku. Hasil interpretasi mencerminkan keberhasilan maupun permasalahan apa yang dicapai perusahaan dalam pengelolaan keuangan.
5. Solusi
Merupakan langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisa. Dengan memahami problem keuangan yang dihadapi perusahaan maka akan ditempuh solusi yang tepat.
3. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan yang Diperbandingkan
Dalam analisa laporan keuangan, perincian jumlah sen biasanya dapat dihilangkan. Pembulatan data keuangan dan hasil usaha atau operasi dalalml ribuan atau jutaan rupiah tidak akan mempengaruhi dalam perhitungan ratio, persentase, dan perbandingan karena sifat hubungan itu sebenarnya tidak berubah.
Membandingkan data neraca untuk dua periode atau lebih bertujuan untuk mengetahui adanya kenaikan atau penurunan jumlah absolut (dalam rupiah) dan dalam persentase. Perubahan ini penting karena dapat memberi petunjuk arah perkembangan kondisi keuangan perusahaan.
Analisa perbandingan tersaebut biasanya juga dilengkapi dengan ratio. Ratio ini dihitung dengan cara membagi jumlah rupiah tahun sedang berjalan dengan jumlah rupiah tahun sebelumnya sebagai tahun dasar. Ratio kurang dari satu berarti jumlah rupiah tahun yang sedang berjalan lebih kecil dari jumlah rupiah tahun dasar, sebaliknya ratio lebih dari satu berarti jumlah rupiah tahun yang sedang berjalan lebih besar dari jumlah rupiah tahun dasar.
Jumlah Kumulatif dan Rata-rata
Analisa perbandingan dapat diperluas dengan menunjukkan jumlah kumulatif dan angka rata-rata tahunan. Selanjutnya akan dapat dianalisa apakah data yang ada menyimpang dari angka rata-rata tahunan tersebut. Apabila terjadi penyimpangan, kemudian dapat dicari faktor-faktor penyebabnya, dan dapat disimpulkan apakah penyimpangan tersebut menguntungkan atau merugikan.
Interpretasi Laporan Keuangan yang Diperbandingkan
Dari laporan keuangan yang diperbandingkan, dengan menunjukkan perubahannya secara absolut (dalam jumlah rupiah) dan perubahan secara relatif (dalam persen), analisa dapat dilakukan dengan melihat perubahan masing-masing unsur secara individual dan melihat gabungan beberapa unsur yang ada kaitannya. Perbedaan-perbedaan yang terjadi dicari faktor-faktor penyebabnya dan dapat dinilai apakah perubahan-perubahan itu bersifat menguntungkan.
Analisa Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan jalan membandingkan suatu pos dengan pos laporan keuangan lainnya baik secara individu maupun bersama-sama guna mengetahui hubungan di antara pos-pos tertentu baik dalam neraca maupun laporan laba-rugi
Profitabilitas
Analisis ini berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam manghasilkan laba dan sejauh mana efektifitas pengelolaan perusahaan pada masa-masa yang lalu. Karena alasan keberadaan sebagian besar perusahaan adalah untuk mendapatkan laba, rasio profitabilitas merupakan salah satu rasio keuangan yang signifikan. Analisis ini meliputi:
1. Marjin Laba atas Penjualan
2. Tingkat Pengembalian atas Total Aktiva
3. Tingkat Pengembalian atas Ekuitas Pemegang Saham
4. Tingkat Pengembalian atas Ekuitas
5. Laba per saham
6. Dividen per saham
7. Tingkat pembayaran dividen
8. Hasil atas Saham Biasa
9. Rasio Harga-Laba
Likuiditas
Analisis ini bertujuan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek beserta bunganya pada saat tanggal jatuh tempo. Analisis likuiditas yang paling lazim antara lain sebagai berikut:
1. Rasio Lancar
2. Rasio Cepat
3. Defensive Internal Ratio
Solvabilitas
Rasio solvabilitas yang biasanya dihitung adalah sebagai berikut:
1. Rasio Ekuitas Pemegang saham terhadap total kewajiban.
2. Kelipatan bunga terhadap laba
3. Nilai buku per saham
4. Arus kas per lembar
Aktivitas
Analisis ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya. Analisis yang sering digunakan adalah:
1. Perputaran piutang usaha
2. Jumlah Penjualan Harian dalam piutang
3. Tingkat perputaran persediaan
4. Perputaran total aktiva
3. Analisis Trend dan Analisis Prosentase Perkomponen ( Minggu ke-3 )
1. Analisis Trend
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Data yang mengandung faktor acak (random) and trend
Analisis trends merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut.
Secara teoristis, dalam analisis runtun waktu (time series) hal yang paling menentukan adalah kualitas dan keakuratan dari data-data yang diperoleh, serta waktu atau periode dari data-data tersebut dikumpulkan. Jika data yang dikumpulkan tersebut semakin banyak maka semakin baik pula estimasi atau peramalan yang diperoleh. Sebaliknya, jika data yang dikumpulkan semakin sedikit maka hasil estimasi atau peramalannya akan semakin jelek.
[sunting] Metode Least Square
Metode yang dapat digunakan untuk analisis time series ini adalah
* Metode Garis Linier Secara Bebas (Free Hand Method),
* Metode Setengah Rata-Rata (Semi Average Method),
* Metode Rata-Rata Bergerak (Moving Average Method) dan
* Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method).
Secara khusus, analisis time series dengan metode kuadrat terkecil dapat dibagi dalam dua kasus, yaitu kasus data genap dan kasus data ganjil. Persamaan garis linear dari analisis time series akan mengikuti:
Y = a + b X.
Keterangan : Y adalah variabel dependen (tak-bebas) yang dicari trendsnya dan X adalah variabel independen (bebas) dengan menggunakan waktu (biasanya dalam tahun).
Sedangkan untuk mencari nilai konstanta (a) dan parameter (b) dapat dipakai persamaan:
a = ΣY / N dan
b = ΣXY / ΣX2
2. Analisis Common Size Statement
Analisa Common Size
Laporan dengan prosentase per komponen menunjukan prosentase dari total aktiva yang
telah diinvestasikan dalam masing-masing jenis aktiva. Dengan mempelajari laporan
dengan prosentase ini dan memperbandingkan dengan rata-rata industri sebagai
keseluruhan dari perusahaan yang sejenis, akan dapat diketahui apakah investasi kita
dalam suatu aktiva melebihi batas-batas yang umum berlaku (over investment) atau justru
masih terlalu kecil (under investment), dengan demikian untuk periode berikutnya kita
dapat mengambil kebijaksanaan - kebijaksanaan yang perlu, agar investasi kita dalam
suatu aktiva tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar.
Laporan dengan cara ini juga menunjukan distribusi daripada hutang dan modal, jadi
menunjukan sumber-sumber darimana dana yang diinvestasikan pada aktiva tersebut.
Study tentang ini akan menunjukan sumber mana yang merupakan sumber pokok
pembelanjaan perusahaan., juga akan menunjukan seberapa jauh perusahaan
menggunakan kemampuannya untuk memperoleh kredit dari pihak luar, karena dari itu
juga dapat diduga / diketahui berapa besarnya margin of safety yang dimiliki oleh para
kreditur.
Analisis Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisa dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya.
Dari sudut pandang manajemen, yang penting adalah bahwa laba yang dicapai cukup tinggi, cara kerja cukup efisien, aktiva aman dan terjaga baik, struktur permodalan sehat, dan perusahaan mempunyai rencana yang baik mengenai hari depan baik di bidang keuangan maupun dibidang usaha atau operasi. Untuk keperluan analisa-analisa tersebut, bagi manajemen yang merupakan pihak intern perusahaan, informasi yang lengkap dan terperinci akan tersedia.
Bagi pemegang saham, dalam menilai keberhasilan manajemen dalam memimpin perusahaan, perhatian terutama ditujukan pada kemampuan perusahaan membayar deviden dan bunga yang dihasilkan dari investasi dan pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat dicapai perusahaan pada waktu yang akan datang.
Dari sudut pandang kreditur jangka pendek, seperti bank-bank dan pedagang-pedagang besar, yang penting adalah menilai kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya (likuiditas perusahaan). Sedang bagi kreditur jangka panjang yang penting adalah bagaimana tingkat pendapatan perusahaan sekarang maupun waktu-waktu yang akan datang yaitu prospek ekonomis dari perusahaan yang diberi kredit. Dari tingkat pendapatan perusahaan akan dapat dinilai bagaimana kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan angsuran pinjaman secara teratur.
Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk membantu agar pengambilan keputusan dalam bidang keuangan menjadi lebih cepat, cermat, tepat dan akurat.
Metode dan Teknik Analisa
Ada beberapa macam metode dan teknik analisa laporan keuangan yang dapat dibuat. Metode dan teknik analisa laporan keuangan tersebut antara lain seperti disebutkan di bawah ini:
1. Analisa perbandingan neraca, laporan laba-rugi, dan laporan laba yang ditahan dengan menunjukkan:
1. data absolut (jumlah dalam rupiah);
2. kenaikan dan penurunan dalam jumlah rupiah;
3. kenaikan dan penurunan dalam persen;
4. perbandingan yang dinyatakan dalam ratio;
5. persentase dari total.
2. Analisa perubahan modal kerja
3. Analisa trend dari ratio unsur-unsur neraca dan data operasi yang ada kaitannya.
4. Analisa persentase per komponen dari neraca dan laporan laba-rugi.
5. Analisa ratio yang memperlihatkan hubungan beberapa unsur neraca, laporan laba-rugi, dan kedua laporan keuangan tersebut.
6. Analisa perbandingan dengan ratio industri.
7. Analisa perubahan pendapatan netto atau analisa perubahan laba bruto.
8. Analisa titik impas atau analisa break-even point.
Jenis Analisa
Ada beberapa jenis analisa yang dapat dilakukan, yakni: analisa internal, analisa eksternal, analisa horizontal, dan analisa vertical.
1. Analisa Internal
Yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisa demikian terutama dilakukan oleh manajemen dalam mengukur efisiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kondisi keuangan. Bagi seorang penganalisa intern, selain laporan-laporan keuangan yang diumumkan pada publik, juga tersedia laporan-laporan intern yang biasa tidak diumumkan dan hanya dipakai untuk maksud-maksud intern.
2. Analisa Eksternal
Yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang tidak bisa mendapatkan data yang terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisa demikian dilakukan oleh bank-bank, para kreditur, pemegang saham, calon pemegang saham dan lain-lain seperti dalam hal mengukur tingkat likuiditas dan profitabilitas. Bagi seorang penganalisa ekstern hanya tersedia laporan-laporan keuangan yang lazimnya diumumkan pada publik yaitu neraca dan laporan laba-rugi. Karena terbatasnya data yang bisa didapatkan oleh penganalisa ekstern maka analisa tersebut tentu tidak bisa sedemikian mendalam seperti yang dilakukan oleh seorang penganalisa intern.
3. Analisa Horisontal
Yaitu analisa perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun guna mengetahui kekuatan aatu kelemahan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Analisis ini terdiri dari Comparative statements dan Index Number Series
4. Analisa Vertikal
Yaitu analisa laporan keuangan yang terbatas hanya pada satu periode akuntansi saja. Analisis ini terdiri dari Common Size financial statement dan Ratio Analysis.
Seringkali laporan keuangan disederhanakan untuk mengetahui posisi relatif suatu rekening dalam laporan keuangan. Teknik penyederhanaannya yaitu:
* Teknik Analisis Common Size
Analisis ini merubah angka-angka yang ada dalam neraca dan laporan laba-rugi menjadi persentase berdasarkan dasar tertentu. Untuk angka-angka yang ada di neraca, common base-nya adalah total aktiva. Dengan kata lain, total aktiva dipergunakan sebagai 100%
* Teknik Analisis Indeks
Analisis ini merubah semua angka dalam laporan keuangan pada tahun dasar menjadi 100. Pemilihan tahun dasar adalah tahun yang dipandang sebagai tahun normal, bukan selalu tahun yang paling awal. Demikian analisis ini dilakukan untuk melihat perkembangan dari waktu ke waktu.
Prosedur analisis meliputi tahapan sebagai berikut:
1. Review Data Laporan Keuangan
Merupakan aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap berbagai hal, baik sifat/jenis perusahaan yang melaporkan maupun system akuntansi yang berlaku.
2. Menghitung
Dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis dilakukan perhitungan-perhitungan, baik metode perbandingan, persentase per komponen, analisis rasio keuangan, dan lain-lain.
3. Membandingkan/Mengukur
Langkah berikutnya setelah melakukan perhitungan adalah membandingkan/mengukur. Langkah ini diperlukan guna mengetahui kondisi hasil perhitungan tersebut.
4. Menginterpretasi
Interpretasi merupakan inti dari proses analisa sebagai perpaduan antara hasil pembandingan/pengukuran dengan kaidah teoritik yang berlaku. Hasil interpretasi mencerminkan keberhasilan maupun permasalahan apa yang dicapai perusahaan dalam pengelolaan keuangan.
5. Solusi
Merupakan langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisa. Dengan memahami problem keuangan yang dihadapi perusahaan maka akan ditempuh solusi yang tepat.
3. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan yang Diperbandingkan
Dalam analisa laporan keuangan, perincian jumlah sen biasanya dapat dihilangkan. Pembulatan data keuangan dan hasil usaha atau operasi dalalml ribuan atau jutaan rupiah tidak akan mempengaruhi dalam perhitungan ratio, persentase, dan perbandingan karena sifat hubungan itu sebenarnya tidak berubah.
Membandingkan data neraca untuk dua periode atau lebih bertujuan untuk mengetahui adanya kenaikan atau penurunan jumlah absolut (dalam rupiah) dan dalam persentase. Perubahan ini penting karena dapat memberi petunjuk arah perkembangan kondisi keuangan perusahaan.
Analisa perbandingan tersaebut biasanya juga dilengkapi dengan ratio. Ratio ini dihitung dengan cara membagi jumlah rupiah tahun sedang berjalan dengan jumlah rupiah tahun sebelumnya sebagai tahun dasar. Ratio kurang dari satu berarti jumlah rupiah tahun yang sedang berjalan lebih kecil dari jumlah rupiah tahun dasar, sebaliknya ratio lebih dari satu berarti jumlah rupiah tahun yang sedang berjalan lebih besar dari jumlah rupiah tahun dasar.
Jumlah Kumulatif dan Rata-rata
Analisa perbandingan dapat diperluas dengan menunjukkan jumlah kumulatif dan angka rata-rata tahunan. Selanjutnya akan dapat dianalisa apakah data yang ada menyimpang dari angka rata-rata tahunan tersebut. Apabila terjadi penyimpangan, kemudian dapat dicari faktor-faktor penyebabnya, dan dapat disimpulkan apakah penyimpangan tersebut menguntungkan atau merugikan.
Interpretasi Laporan Keuangan yang Diperbandingkan
Dari laporan keuangan yang diperbandingkan, dengan menunjukkan perubahannya secara absolut (dalam jumlah rupiah) dan perubahan secara relatif (dalam persen), analisa dapat dilakukan dengan melihat perubahan masing-masing unsur secara individual dan melihat gabungan beberapa unsur yang ada kaitannya. Perbedaan-perbedaan yang terjadi dicari faktor-faktor penyebabnya dan dapat dinilai apakah perubahan-perubahan itu bersifat menguntungkan.
Analisa Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan jalan membandingkan suatu pos dengan pos laporan keuangan lainnya baik secara individu maupun bersama-sama guna mengetahui hubungan di antara pos-pos tertentu baik dalam neraca maupun laporan laba-rugi
Profitabilitas
Analisis ini berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam manghasilkan laba dan sejauh mana efektifitas pengelolaan perusahaan pada masa-masa yang lalu. Karena alasan keberadaan sebagian besar perusahaan adalah untuk mendapatkan laba, rasio profitabilitas merupakan salah satu rasio keuangan yang signifikan. Analisis ini meliputi:
1. Marjin Laba atas Penjualan
2. Tingkat Pengembalian atas Total Aktiva
3. Tingkat Pengembalian atas Ekuitas Pemegang Saham
4. Tingkat Pengembalian atas Ekuitas
5. Laba per saham
6. Dividen per saham
7. Tingkat pembayaran dividen
8. Hasil atas Saham Biasa
9. Rasio Harga-Laba
Likuiditas
Analisis ini bertujuan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek beserta bunganya pada saat tanggal jatuh tempo. Analisis likuiditas yang paling lazim antara lain sebagai berikut:
1. Rasio Lancar
2. Rasio Cepat
3. Defensive Internal Ratio
Solvabilitas
Rasio solvabilitas yang biasanya dihitung adalah sebagai berikut:
1. Rasio Ekuitas Pemegang saham terhadap total kewajiban.
2. Kelipatan bunga terhadap laba
3. Nilai buku per saham
4. Arus kas per lembar
Aktivitas
Analisis ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya. Analisis yang sering digunakan adalah:
1. Perputaran piutang usaha
2. Jumlah Penjualan Harian dalam piutang
3. Tingkat perputaran persediaan
4. Perputaran total aktiva
3. Analisis Trend dan Analisis Prosentase Perkomponen ( Minggu ke-3 )
1. Analisis Trend
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Data yang mengandung faktor acak (random) and trend
Analisis trends merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut.
Secara teoristis, dalam analisis runtun waktu (time series) hal yang paling menentukan adalah kualitas dan keakuratan dari data-data yang diperoleh, serta waktu atau periode dari data-data tersebut dikumpulkan. Jika data yang dikumpulkan tersebut semakin banyak maka semakin baik pula estimasi atau peramalan yang diperoleh. Sebaliknya, jika data yang dikumpulkan semakin sedikit maka hasil estimasi atau peramalannya akan semakin jelek.
[sunting] Metode Least Square
Metode yang dapat digunakan untuk analisis time series ini adalah
* Metode Garis Linier Secara Bebas (Free Hand Method),
* Metode Setengah Rata-Rata (Semi Average Method),
* Metode Rata-Rata Bergerak (Moving Average Method) dan
* Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method).
Secara khusus, analisis time series dengan metode kuadrat terkecil dapat dibagi dalam dua kasus, yaitu kasus data genap dan kasus data ganjil. Persamaan garis linear dari analisis time series akan mengikuti:
Y = a + b X.
Keterangan : Y adalah variabel dependen (tak-bebas) yang dicari trendsnya dan X adalah variabel independen (bebas) dengan menggunakan waktu (biasanya dalam tahun).
Sedangkan untuk mencari nilai konstanta (a) dan parameter (b) dapat dipakai persamaan:
a = ΣY / N dan
b = ΣXY / ΣX2
2. Analisis Common Size Statement
Analisa Common Size
Laporan dengan prosentase per komponen menunjukan prosentase dari total aktiva yang
telah diinvestasikan dalam masing-masing jenis aktiva. Dengan mempelajari laporan
dengan prosentase ini dan memperbandingkan dengan rata-rata industri sebagai
keseluruhan dari perusahaan yang sejenis, akan dapat diketahui apakah investasi kita
dalam suatu aktiva melebihi batas-batas yang umum berlaku (over investment) atau justru
masih terlalu kecil (under investment), dengan demikian untuk periode berikutnya kita
dapat mengambil kebijaksanaan - kebijaksanaan yang perlu, agar investasi kita dalam
suatu aktiva tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar.
Laporan dengan cara ini juga menunjukan distribusi daripada hutang dan modal, jadi
menunjukan sumber-sumber darimana dana yang diinvestasikan pada aktiva tersebut.
Study tentang ini akan menunjukan sumber mana yang merupakan sumber pokok
pembelanjaan perusahaan., juga akan menunjukan seberapa jauh perusahaan
menggunakan kemampuannya untuk memperoleh kredit dari pihak luar, karena dari itu
juga dapat diduga / diketahui berapa besarnya margin of safety yang dimiliki oleh para
kreditur.
Prosentase per komponen yang terdapat pada neraca akan merupakan prosentase per
komponen terhadap total aktiva, sehingga perbandingan secara horizontal dari tahun ke
tahunnya akan menunjukan trend daripada hubungan (trend of relationship), dan tidak
menunjukan ada tidaknya perubahan secara absolut. Perubahan ini dapat dilihat kalau
dikembalikan pada data absolutnya. Jadi perubahan dari tahun ke tahun tidak menunjukan
secara pasti adanya perubahan dalam data absolut.
komponen terhadap total aktiva, sehingga perbandingan secara horizontal dari tahun ke
tahunnya akan menunjukan trend daripada hubungan (trend of relationship), dan tidak
menunjukan ada tidaknya perubahan secara absolut. Perubahan ini dapat dilihat kalau
dikembalikan pada data absolutnya. Jadi perubahan dari tahun ke tahun tidak menunjukan
secara pasti adanya perubahan dalam data absolut.
Laporan dalam prosentase per komponen dalam hubungannya dengan laporan rugi-laba,
menunjukan jumlah atau prosentase dari penjualan netto atau net sales yang diserap tiap -
tiap individu biaya dan prosentase yang masih tersedia untuk income. Oleh karena itu
Common Size percentage analysis banyak digunakan oleh perusahaan dalam
hubungannya dengan income statement, karena adanya hubungan yang erat antara
penjualan, harga pokok dan biaya operasi, sedang untuk neraca tidak banyak digunakan.
Dalam laporan prosentase per komponen (Common Size statement) semua komponen
atau pos dihitung prosentasenya dari jumlah totalnya, tetapi untuk lebih meningkatkan
atau menaikan mutu atau kwalitas data maka masing-masing pos atau komponen tersebut
tidak hanya prosentase dari jumlah totalnya tetapi juga dihitung prosentase dari masing-
masing komponen terhadap sub totalnya, misalnya komponen aktiva lancar dihubungkan
atau ditentukan prosentasenya terhadap jumlah aktiva lancar, komponen hutang lancar terhadap jumlah hutang lancar dan sebagainya
menunjukan jumlah atau prosentase dari penjualan netto atau net sales yang diserap tiap -
tiap individu biaya dan prosentase yang masih tersedia untuk income. Oleh karena itu
Common Size percentage analysis banyak digunakan oleh perusahaan dalam
hubungannya dengan income statement, karena adanya hubungan yang erat antara
penjualan, harga pokok dan biaya operasi, sedang untuk neraca tidak banyak digunakan.
Dalam laporan prosentase per komponen (Common Size statement) semua komponen
atau pos dihitung prosentasenya dari jumlah totalnya, tetapi untuk lebih meningkatkan
atau menaikan mutu atau kwalitas data maka masing-masing pos atau komponen tersebut
tidak hanya prosentase dari jumlah totalnya tetapi juga dihitung prosentase dari masing-
masing komponen terhadap sub totalnya, misalnya komponen aktiva lancar dihubungkan
atau ditentukan prosentasenya terhadap jumlah aktiva lancar, komponen hutang lancar terhadap jumlah hutang lancar dan sebagainya
Hallo salam kenal
BalasHapus